FMN (Front Mahasiswa Nasional) adalah organisasi massa (ormass) mahasiswa nasional. FMN berdiri
tanggal 18 Mei 2003 di Jakarta
pada founding kongres (Kongres Pendirian).
Kongres dihadiri dari
beberapa kota diseluruh
Indonesia. Tujuan utama dari FMN adalah mewujudkan
pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi kepada rakyat. Selama
perjalanannya FMN telah mengadakan 4 kali
kongres. Kongres pertama di selenggarakan di Lampung pada Mei 2004. Kongres kedua dilaksanakan di Lembang Bandung pada
tahun 2006. Kongres ketiga dilaksanakan pada tahun
2009 di Mataram. Dan kongres keempat di Bogor, tepatnya
16 Maret 2014.
Kini FMN hadir di 25 Kabupaten/Kota dan tersebar di 100
kampus negeri dan swasta. Jambi, Medan, Bandar lampung, Jakarta, Bandung, Purwokerto, Wonosobo, Jogjakarta, Jombang, Malang, Surabaya, Denpasar, Mataram, Lombok Timur, Kupang, Palu,
Makasar, Pontianak, Padang dan Palangkaraya.
FMN Ranting UNSIQ sendiri sudah berdiri sejak 2003. FMN
Ranting UNSIQ adalah alat perjuangan nya mahasiswa UNSIQ. Perjuangan FMN
Ranting UNSIQ meliputi perjuangan di ekonomi (menolak
segala macam kenaikan biaya kuliah), politik (mewujudkan demokratisasi kampus) dan budaya (mengenalkan
budaya progresif kepada mahasiswa baik melalui musik, teater maupun media
lainnya).
Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan FMN Ranting UNSIQ meliputi :
1. Diskusi dan Kajian Ilmiah
Diskusi ilmiah dan kajian diadakan untuk
mengkritisi kebijakan-kebijakan kampus yang merugikan mahasiswa seperti
kenaikan biaya kuliah, komersialisasi wisuda, KKL, kenaikan biaya KPM dan
problem mahasiswa lainnya. Selain melakukan kajian terkait kampus, FMN Ranting
UNSIQ juga aktif dalam melakukan diskusi dan kajian problem-problem yang
dihadapi oleh rakyat (buruh, tani, pemuda, TKI/TKW dan perempuan). Diskusi dan
Kajian tentang problem rakyat menjadi ciri khas FMN yaitu organisasi yang terus
mendukung dan berjuang bersama rakyat.
2. Pelayanan Rakyat
Berbagai bentuk pelayanan rakyat sudah pernah
dilakukan oleh FMN Ranting UNSIQ seperti baksos, konser amal, tanggap bencana,
pelatihan komputer di desa. Sejak tahun 2014 sampai sekarang FMN Ranting UNSIQ
melakukan pelayanan rakyat reguler (mingguan) dalam wadah Sanggar Belajar
Rakyat (SBR). Mengambil bentuk kursus, les dan pelatihan komputer SBR terus
berusaha mengabdikan ilmunya untuk rakyat. Secara umum SBR konsen pada isu-isu
pendidikan di wonosobo terutama isu-isu pendidikan di daerah pelosok. Ke depan
SBR akan membangun Sanggar Belajar di pelosok desa di kecamatan Sapuran. Hasil observasi
tim SBR mengungkap di tahun 2015 ini, kondisi pendidikan di pelosok desa
kecamatan Sapuran masih memprihatinkan, dimana mayoritas pemuda nya hanya lulusan
SD dan SMP. Dalam setiap geraknya SBR mengembangkan konsep relawan. Tujuannya
adalah untuk mengajak sebanyak-banyaknya mahasiswa untuk mengabdikan ilmunya
untuk rakyat
3. Aksi-aksi mahasiswa
Kegiatan FMN Ranting UNSIQ tidak hanya berhenti
pada kajian maupun diskusi saja, tapi langsung ber praktek untuk menyelesaikan
problem yang ada di kampus maupun berjuang bersama rakyat. Saat ini FMN aktif
dalam membangun gerakan mahasiswa di kampus UNSIQ yaitu gerakan mengkritisi
kenaikan biaya kuliah dan gerakan menolak komersialisasi wisuda. selain itu FMN
juga tidak pernah absen untuk berjuang bersama rakyat baik pada moment hari
buruh, hari tani sampai penolakan kenaikan BBM.
4. Pengembangan minat bakat
Berbagai kegiatan yang sudah pernah dilakukan FMN
untuk mengembangkan minat bakat anggota maupun mahasiswa yaitu pelatihan
Autocad, kursus jaraingan komputer, pelatihan jurnalistik maupun group
kebudayaan seperti musik dan teater.
5. Wisata Diskusi
Merupakan upaya dari organisasi untuk memberikan
penyegaran pikiran di luar aktivitas kuliah maupun berorganisasi.
0 komentar:
Posting Komentar