'

FMN Ranting UNSIQ Wonosobo

Wujudkan Pendidikan Yang Ilmiah, Demokratis dan Mengabdi Kepada Rakyat.

SBR (Sanggar Belajar Rakyat) Dusun Jambusari, Kertek

Tulus Mengabdikan Ilmu Untuk Rakyat

FMN Ranting UNSIQ Melawan Komersialisasi Wisuda

Sejak Tahun 2009 Sampai Sekarang, FMN Ranting UNSIQ Terus Konsisten Melawan Kebijakan Komersialisasi Wisuda di Kampus UNSIQ

FMN Ranting UNSIQ Menolak Komersialisasi dan Pungli Wisuda

Komersialisasi Wisuda Patut Dilawan Karena Merugikan Mahasiswa

FMN Ranting UNSIQ Menuntut Transparansi Anggaran Kampus

Kampanye Massa FMN Ranting UNSIQ Menuntut Transparansi Anggaran dan Demokratisasi Kampus UNSIQ

Senin, 31 Agustus 2015

FMN Ranting UNSIQ Mendukung Perjuangan Kaum Tani Purwojiwo Menolak Penebangan Habis Oleh Perhutani

Perhutani yang merupakan tuan tanah negara dan musuh kaum tani no 1 se – Jawa Madura kembali melakukan teror terhadap kaum tani di wonosobo. Kali ini Perhutani berencana melakukan tebang habis hutan seluas 2,5 hektar di dusun Purwojiwo, desa Banyumudal, Kecamatan Sapuran, Wonosobo. 2,5 hektar hutan yang akan ditebang habis tersebut termasuk kedalam 7 hektar luas lahan yang dikelola oleh kaum tani yang terorganisir dalam AGRA Ranting Banyumudal, Cabang Wonosobo. Tentu saja penebangan ini di tolak oleh kaum tani di Wonosobo.

Release dari AGRA Wonosobo menyebutkan “Senin pagi (24/8), Kepala RPH Sapuran dan Mandor disertai orang-orang tidak dikenal yang dikomando oleh Kepala Desa Ropoh mencoba melakukan penebangan. Kaum Tani yang tergabung dalam organisasi AGRA ranting Banyumudal dan pemuda AGRA desa Rimpak berkumpul di lima titik yang berada di jalan masuk hutan. Tepat setelah ba'da Dzuhur, kaum Tani yang terorganisir mengepung pihak Perhutani yang sudah menebang kayu. Pengepungan tersebut membuat penebangan berhenti. Kepala RPH Perhutani yang akan mencoba melarikan diri mengurungkan maksudnya karena jalan keluar dihadang oleh massa kaum Tani dengan kayu yang dibakar.” 

AGRA Wonosobo menegaskan bahwa “penolakan penebangan dikarenakan penebangan ini bisa merusak lingkungan yang dapat menyebabkan banjir, erosi, dan longsor saat musim hujan. Selain itu, ada juga MoU antara pemerintah Korea Selatan dan Perhutani terkait penanaman kayu gamal sebagai bahan baku energi dengan permintaan 1 juta ton per tahun dalam jangka waktu 5 tahun. Kayu-kayu tersebut dalam pengelolaannya diserahkan kepada borjuasi komprador (CV. Mekar Abadi).”

Menyikapi hal tersebut, pada hari senin (31/8) FMN Ranting UNSIQ men deploy 3 anggotanya untuk melakukan investigasi kondisi terkini kaum tani di purwojiwo dan merespon informasi akan adanya lanjutan penebangan pada hari tersebut. Dari hasil investigasi yang FMN himpun, ternyata skema perhutani terkait penebangan habis dan rencana penanaman kayu gamal bukan hanya akan dilakukan di Purwojiwo saja tetapi akan dilakukan di 200 desa (yang berbatasan atau di dalam hutan) di kabupaten Wonosobo. Dalam hal ini FMN Ranting UNSIQ dengan tegas menolak penebangan yang dilakukan oleh perhutani dan mendukung perjuangan kaum tani Purwojiwo. Selain itu FMN Ranting UNSIQ juga sudah membentuk tim reaksi cepat untuk terlibat aktif dalam perjuangan kaum tani Purwojiwo menolak penebangan oleh perhutani mengingat ada nya informasi bahwa perhutani masih akan melanjutkan penebangan di Purwojiwo.

Hidup kaum tani...!!!
Perhutani, musuh no 1 kaum tani di Jawa dan Madura...!!!
Bubarkan Perhutani...!!!
Panjang umur perjuangan massa...!!!
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com