SBR (Sanggar
Belajar Rakyat) adalah Sanggar Belajar yang didirikan oleh FMN Ranting UNSIQ
sebagai wujud nyata Pelayanan Rakyat FMN Ranting UNSIQ. Secara umum tujuan SBR
adalah mentransfer ilmu-ilmu yang berguna untuk kemajuan kebudayaan rakyat
dengan mengambil bentuk kursus, pelatian dan les. Selain itu SBR mempunyai
tujuan mendekatkan mahasiswa kepada rakyat sehingga ilmu yang didapatkan oleh
kawan-kawan mahasiswa UNSIQ bisa bermanfaat untuk rakyat, khususnya rakyat
Wonosobo.
Kursus Komputer "Gratis" di dusun ringkug |
Berbicara
sejarah SBR tidak bisa dilepaskan dari kegiatan “Pelayanan Rakyat”
Kursus Komputer “Gratis” FMN
Ranting UNSIQ di desa pinggiran hutan tepatnya di dusun Ringkug dan Purwojiwo, kecamatan
Sapuran. Disana FMN Ranting UNSIQ memberikan kursus microsoft office seminggu
sekali kepada pemuda-pemudi dusun tersebut. Kegiatan ini dilandasi oleh
keprihatinan FMN Ranting UNSIQ atas kondisi pendidikan di dua dusun
tersebut. Dimana di dua dusun tersebut
mayoritas pemuda nya hanya lulusan SMP bahkan ada beberapa pemuda yang
teridentifikasi buta huruf. Antusiasme dari pemuda di dua dusun tersebut
relatif bagus dimana peserta pelatihan di dusun ringkug ada sekitar 17 pemuda,
sementara di dusun Purwojiwo ada sekitar 10 pemuda. Pada agenda Pelayanan
Rakyat ini total ada 23 relawan mahasiswa yang terlibat aktif dalam kegiatan
ini (17 relawan mahasiswa di dusun ringkug dan 6 relawan di dusun Purwojiwo)
dalam kurun waktu April – Juni 2013. Kegiatan inilah yang kemudian menjadi Embrio
SBR (Sanggar Belajar Rakyat).
SBR Jambusari 2014 |
Bertepatan pada tanggal
23 Maret 2014, berdirilah SBR (Sanggar Belajar Rakyat) sebagai organisasi
independent yang di inisiasi oleh beberapa mantan relawan “Pelayanan Rakyat”
FMN Ranting UNSIQ tahun 2013. Pada tahun 2014 ini, SBR berhasil didirikan di 3
tempat yaitu di Jambusari (Kertek), kemiri (Mojotengah) dan Wonobungkah. Di SBR
Jambusari diadakan kursus Microsoft Word dan mengetik 10 jari untuk peserta SD
sedangkan untuk peserta SMP diadakan pelatihan Microsoft Office. Selain itu
juga diadakan les mata pelajaran untuk peserta SD. Untuk SBR Kemiri fokus pada
kursus mengetik 10 jari. Sedangkan SBR Wonobungkah memberikan pengetahuan dasar
komputer. Pada kurun waktu 23 Maret – 6 Juni ini, tercatat peserta didik di SBR
Jambusari ada 23 anak, SBR Kemiri 5 anak dan SBR Wonobungkah ada 4 anak. Selain
itu, tercatat ada 7 relawan mahasiswa yang terlibat aktif dalam setiap kegiatan
mingguan antara kurun waktu tersebut. Walaupun dengan segala keterbatasan yang
ada, kerja keras para relawan telah berhasil mengadakan 11 kali kursus di SBR
Jambusari, 3 kali kursus di SBR Kemiri dan 1 kali pelatihan di SBR Wonobungkah.
SBR Jambusari 2015 |
Setelah cukup
lama vakum akhirnya pada 5 April 2015, SBR berhasil di dirikan kembali di
Jambusari. Materi yang diajarkan yaitu mengetik 10 jari. SBR kini merupakan bagian
dari FMN Ranting UNSIQ (Departemen Pelayanan Rakyat). Pada tahun 2015
ini tercatat 8 relawan mahasiswa terlibat aktif dalam setiap minggu nya selama
5 April – 5 Juli 2015 atau selama 13 kali pertemuan. Total ada 24 peserta didik
yang ikut serta dalam kegiatan Sanggar selama kurun waktu tersebut. Ini
merupakan bukti nyata upaya tak kenal lelah FMN Ranting UNSIQ untuk terus
mengabdi dan melayani rakyat khususnya rakyat Wonosobo yang selaras dengan
tujuan FMN untuk mewujudkan pendidikan yang ilmiah, demokratis dan mengabdi kepada
rakyat. Akhirnya kami mengapresiasi semua pihak yang mendukung kegiatan
Pelayanan Rakyat mingguan FMN Ranting UNSIQ terutama para relawan mahasiswa
yang dengan semangat militan terus ber praktek menjawab problem-problem pendidikan
yang ada di wonosobo. Let’s Serve The People Guys.